(7/6/2022) At the Asy-Syamil Lenek Daya Foundation in West Nusa Tenggara, the Lombok Institute of Technology (LIT) conducted a socialization of the 1 Village 10 Engineer/Bachelor Program alongside 23 villages in East Lombok. This goal is related to LIT development goals, which include addressing food needs in NTB in particular, as well as developing renewable energy and technologies for better community in West Nusa Tenggara.
Since the demand for renewable energy is critical to managing the increasingly catastrophic climate change, energy access in NTB must be expanded, as many places remain unconnected to the National Power Plant grid.
“The concept to construct a village is very essential,” said Radyum Ikono PhD, Rector of LIT. “The government would have to provide supports.” “All majors will strive to improve the village through a curriculum that is more practical and focused toward solving real-world challenges in the community,” he added.
The Asy-Syamil Foundation and LIT offers localities the opportunity to work together to develop a village of ten engineers, with money coming from the government, foundations, philanthropists, and other prospective stakeholders. LIT and the foundation will collaborate on village program advice and mentorship as part of LIT’s commitment to the village.
The campus is also claimed to have partnered with a number of other institutions to generate competent graduates with English language abilities as well as practical skills such as graphic design and other fields.
(7/6/2022) Institut Teknologi Lombok (ITL) melaksanakan sosialisasi Program 1 Desa 10 Insinyur/Sarjana bersama 23 desa di Lombok Timur bertempat di Yayasan Asy-Syamil Lenek Daya, Nusa Tenggara Barat. Narasi ini sejalan dengan latar belakang pembangunan ITL yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan di NTB khususnya, kemudian juga menciptakan energi terbarukan serta teknologi untuk alat kesehatan yang lebih baik.
Kebutuhan akan energi terbarukan sangatlah esensial untuk menanggulangi perubahan iklim yang semakin ekstrim, kemudian energi di NTB perlu untuk di perbanyak aksesnya, karena masih banyak daerah yang belum tersentuh oleh listrik dari PLN.
Radyum Ikono PhD selaku Rektor ITL menjelaskan “Visi membangun desa sangat penting, pemerintah pasti memberikan dukungan”. “Semua jurusan akan diusahakan untuk mengembangkan desa melalui kurikulum yang diformulasikan untuk lebih praktikal, menyelesaikan masalah nyata di masyarakat”, imbuhnya.
Lembaga Asy-Syamil menawarkan adanya kerjasama dengan desa untuk terwujudnya 1 desa 10 insinyur, sumber pendanaannya akan melalui pemerintah, yayasan, donatur dan stakeholder lainnya yang berpotensi. Sebagai komitmen dari ITL untuk desa, ITL dan yayasan akan menjadi partner dalam konsultasi dan pendampingan program-program desa.
Kampus ini juga disebutkan telah bekerjasama dengan beberapa lembaga lainnya untuk mewujudkan lulusan tepat guna yang siap dengan kemampuan bahasa Inggris dan skill terapan seperti desain grafis serta keahlian lainnya.