Zaman yang semakin berkembang saat ini, menuntut mahasiswa untuk lebih tanggap dalam beradaptasi dengan masyarakat sosial. Untuk lebih meningkatkan kemampuan mahasiswa, Lombok Institut Teknologi memberi wadah yang tepat untuk menjadikan generasi muda yang cerdas komprehensif, dengan cara tidak hanya fokus hanya pada teori melainkan pada implementasi pula. Langkah nyata yang dilakukan LIT yaitu pada jurusan teknologi pangan, dimana mendorong mahasiswa untuk sadar potensi pangan Indonesia terutama disekitar wilayah Lombok Timur. Pembelajaran yang diberikan dalam upaya memanfaatkan teknologi dan sumber potensi lokal untuk menghasilkan produk pangan sehat bergizi tinggi agar dapat diproduksi sesara kontinyu dan didistribusikan secara masif.
Fokus pembelajaran yang diimplementasikan oleh kampus Lombok Institut Teknologi ini selaras dengan semangat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mampu menangkap peluang dari tren bisnis yang berkembang melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia berada di angka 3,18 persen. Bahkan dibandingkan dengan negara tertangga, angka tersebut jauh tertinggal, seperti Malaysia yang sudah mencapai 4,74 persen dan Thailand di 4,26 persen. Program Kecakapan Wirausaha tidak hanya semata-mata hanya untuk mengejar ketertinggalan rasio kewirausahaan, namun Program ini juga diharapkan agar anak-anak muda menjadi lebih cepat mandiri.
Berkaca pada tantangan yang dialami Indonesia, tentu dibutuhkan langkah strategi pentahelix dan pelibatan para stakeholder. Melalui kolaborasi sinergis tersebut diharapkan terwujud suatu inovasi yang didukung oleh berbagai sumberdaya yang berinteraksi secara sinergis. Dengan kehadiran Lombok Institut Teknologi berharap dapat mengisi celah dengan dapat turut serta menjadi bagian dari kemajuan kewirausahaan mahasiswa dengan bergabung dalam Program Kampus Merdeka di 2023 mendatang.
Lombok Institute of Technology Becomes Part of Student Entrepreneurship Progress
Students must be more responsive in adapting to social society in today’s rapidly changing world. The Lombok Institute of Technology provides the ideal platform to develop the young generation intelligent and comprehensive, focusing not only on theory but also on implementation, to further strengthen students’ talents. LIT has taken a significant stride forward in the food technology department, which encourages students to be aware of Indonesia’s food potential, particularly in the East Lombok region. Lessons are offered in order to use technology and local potential sources to make healthy, highly nutritious food products that may be manufactured on a continuous basis and supplied widely.
The Lombok Institute of Technology campus’s learning focus is in keeping with the spirit of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology to be able to capture chances from developing business trends through the Entrepreneurial Skills Education (PKW) program. The entrepreneurial ratio in Indonesia is currently 3.18 percent. Even when compared to adjacent countries, such as Malaysia (4.74 percent) and Thailand (4.26 percent), this figure is considerably behind. The Entrepreneurial Proficiency Program will not only help young people catch up on entrepreneurial ratios, but it will also help them become more self-sufficient sooner.
In light of Indonesia’s issues, the Pentahelix strategy and stakeholder participation are unquestionably required. It is believed that through this synergistic collaboration, an invention would be achieved that is supported by numerous resources that interact synergistically. With the addition of Lombok, the Institute of Technology wants to fill the void by participating in the advancement of student entrepreneurship by joining the Independent Campus Program in 2023.